BKC
( Bandung Karate Club )

Osh..Akang dan Teteh kali ini saya akan membahas tentang BKC. sebelumnya perkenalkan nama saya Ilham Kurniawan dari dojo SMK N 1 BINANGUN, mungkin banyak dari kalian semua yang sudah mengenal BKC karena hampir di seluruh almamater sekolah ada dojo BKC.
BKC merupakan singkatan dari bandung karate clubyang didirikan di bandung pada tahun1966 oleh kang Iwa Rahadian Arsanata dan berpusat di kota bandung dengan cabang di seluruh indonesia. Sumber ajaran BKC adalah keilmuwan jalaksana, yaitu ilmu teturunan yang disesuaikan dengan budaya di Indonesia memang awalnya karate berasal dari Jepang yaitu dari kota Okinawa.
Untuk akang dan teteh pasti sudah tahu yang namanya Panca Dharna Ksatriya BKC yaitu sifat-sifat yang harus dimiliki oleh setiap karateka.
Panca Dharma Ksatriya BKC :
- Sanggup mempertinggi kejujuran.
- Sanggup mempertahankan kebenaran.
- Sanggup mempertinggi prestasi.
- Sanggup menguasai diri.
- Sanggup menjaga nama baik perguruan.
Nah kelima sifat diatas harus dimiliki oleh setiap karateka agar mempunyai nilai luhur yang baik.
Selanjutnya tentang sabuk yang ada dalam BKC. Perbedaan sabuk dalam BKC menandakan perbedaan tingkatan seorang karateka dan juga sebagai pelajaran bagi karateka untuk terus belajar serta berproses dalam meraih tujuan juga saling menghormati antar sesama karateka. Berikut ini makna sabuk dalam BKC ;
SABUK PUTIH

Melambangkan
kemurnian dan kesucian. Kemurnian dan kesucian ini merupakan kondisi
dasar dari pemula untuk menerima dan mengolah hasil latihan dari guru
masing-masing. Artinya berkembang atau tidaknya karateka ini tergantung
dari apa yang diberikan oleh senpai atau sensei mereka. Kemudian,
setelah materi atau nilai Karate telah disampaikan sesuai dengan apa
yang seharusnya, selanjutnya tanggung jawab ada pada masing-masing
individu.
SABUK KUNING

KYU 5
Melambangkan
warna matahari yang diibaratkan bahwa karateka telah melihat “hari
baru” dimana dia telah mampu memahami semangat Karate, berkembang dalam
karakter kepribadiannya dan juga teknik yang telah dipelajari. Sabuk
kuning juga merupakan tahapan terakhir dari seorang “raw beginner” dan
biasanya sudah mulai belajar tahapan-tahapan gerakan kumite bahkan ada
juga yg mulai turun di suatu turnamen.
SABUK HIJAU

KYU 4
Sabuk
ini merepresentasikan warna rumput dan pepohonan. Pemegang sabuk hijau
ini sudah harus mampu memahami dan menggali lebih dalam lagi segala
sesuatu yang berkaitan dengan karate seiring dengan bertumbuhnya
semangat dan teknik gerakan yang sudah dikuasainya. Sifat dari warna
hijau ini adalah pertumbuhan dan harmoni. Dengan demikian seorang
karateka sabuk hijau diharapkan dalam proses pertumbuhannya mulai bisa
memberikan harmoni dan keseimbangan bagi lingkungan.
SABUK BIRU

KYU 3
Warna
sabuk ini melambangkan samudera dan langit. Artinya karateka harus
mempunyai semangat luas seperti angkasa dan sedalam samudera. Karateka
harus sudah mampu memulai berani untuk menghadapi tantangan yang
dihadapinya dengan semangat tinggi dan berfikir bahwa proses latihan
adalah sesuatu yang menyenangkan dan bisa merasakan manfaat yang
didapatkan. Karateka harus sudah bisa mengontrol emosi dan berdisiplin.
SABUK COKLAT

KYU 1-2
Warna
sabuk ini dilambangkan dengan tanah. Sifat warna ini adalah stabilitas
dan bobot. Artinya seorang karateka pemegang sabuk coklat mulai dari
tingkatan kyu 3 sampai 1 harus bisa memberikan kestabilan sikap,
kemampuan yang lebih dari pemegang sabuk di bawahnya, dan juga sikap
melindungi bagi junior-juniornya. Selain itu, sikap yang harus dimiliki
adalah sikap menjejak bumi dan rendah hati pada sesama.
SABUK HITAM

DAN 1-5
Warna
hitam sendiri melambangkan keteguhan dan sikap kepercayaan diri yang
didasari pada nilai kebaikan universal. Warna sabuk ini menjadi idaman
bagi setiap karateka untuk mendapatkannya. Namun, di balik semua
prestise sabuk hitam terdapat tanggung jawab besar
dari
karateka. Pada tahap ini, pemegang sabuk hitam mulai dari Dan 1 sampai
selanjutnya sebenarnya baru memasuki tahap untuk mendalami karate yang
lebih mendalam. Teknik maupun penguasaan makna hakiki dari kebaikan
nilai karate sudah harus menjadi bagian dari karateka. (penggambaran
Gichin Funakohsi).
Berikutnya saya akan memamaprkan tentang teknik dasar karate ( kihon)
Dasar dasar untuk mempelajari teknik karate untuk pemula di bagi menjadi beberapa teknik, seseorang yang ingin mempelajari teknik katrate wajib menguasai teknik dasar dalam mempelajari karate. Teknik ini terbagi menjadi
TEKNIK BERDIRI (KUDA-KUDA)
Pada
teknik ini bagi seorang karate-ka adalah bagian yang sangat penting.
Kuda kuda merupakan awal dari semua gerakan yang akan di pelajari dari
teknik ilmu beladiri karate ini. Didalam latihan ini harusalah dilakukan
dengan baik agar dalam setiap gerakan yang di lakukan tidak kaku, dan
gerakan yang dihasilkan dari kuda-kuda yang baik lebih sempurna. Dalam
kondisi yang rilek tetapi dalam keadaan siaga agar seorang karate dapat
menghadapi situasi yang yang terjadi dalam keadaan bagaimanapun. Namun
pada saat melakukan tangkisan dan serangan agar dapat mengkondisikan
tubuh dengan sempurna agar keadaan tubuh tetap seimbang, apa bila
terjadi kesalahan dalam penempatan kuda-kuda maka akan terjadi ketidak
seimbangan tubuh. Di dalam karate ada beberapa teknik kuda-kuda di
antaranya adalah :
Fudo-Dachi
Kiba-Dachi

Bisa disebut 'Penunggang Kuda Besi' karena posisi kuda - kuda ini
seperti duduk. Kuda - kuda ini biasa dipergunakan untuk serangan ke
samping dengan aplikasi tendangan Kikome dan pukulan
Adalah
teknik kuda-kuda yang titik berat pada tengah-tengah dan pada saat
melakukan kuda-kuda ini, tubuh di topang oleh kedua kaki, dan pada saat
melakukan kuda-kuda ini posisi tubuh tetap tegah dan kedua telapak kaki
menghadap kedepan. Adapun lebar bukaan kaki adalah dua kali bahu
KUDA-KUDA DENGAN TEKUK DI DEPAN (ZEN- KUTSU-DACHI)

Kuda-kuda
ini di lakukan dengan kaki depan di tekuk dan sejajar dengan lutut,
sedangkan kaki belakang tetap lurus. Ibu jari agak sedikit masuk kedalam
dan tapak kaki menapak dengan rata di lantai, adapun titik berat dapat
pada kuda-kuda ini adalah 60 % untuk kaki depan dan 40% untuk kaki
belakang.
KUDA-KUDA TEKUK KAKI BELAKANG (KOKUTSU-DACHI)

Kuda-kuda
ini kaki belakang yang di tekuk dan posisi lutut dan ibu jari sejajar,
dan kaki depan agak lurus dan sedikit di tekuk pada lutut posisi tubuh
tetap dalam keadaan tegak. . Dan apa bila tapak kaki di tarik lirus
tampak sejajar dan apabila kedua kaki di rapatkan seolah-olah membentuk
huruf L
KUDA-KUDA DENGAN KEDUA KAKI DITEKUK (NEIKO-ASHI-DACH )

Kuda
kuda ini dapat di lakukan dengan kedua kaki di tekuk dan pada kaki
depan telapak kaki di jinjitkan, sedangkan kaki belakang tetap menempel
pada lantai. Titik berat pada kuda kuda ini terletak pada kaki belakang
sebagai tumpuan. Posisi tubuh tetap dalam keadaan tegak.
Kamaite
Posisi kuda - kuda bertarung, kuda - kuda setengah dari kuda - kuda Zenkutsu Dachi, sedangkan tangan sikap seperti bertarung.
TEKNIK PUKULAN (ZUKI)
Pukulan
dengan posisi berdiri (Choku Zuki)Tahap awal dalam latihan memukul
dalam latihan karate, pukulan ini merupakan dasar dari teknik pukulan
dalam latihan karate. Posisi tangan memukul kedepan dengan tangan salah
satu berada pada pinggang ( sabuk ), pa da saat memukul luncuran taangan
dari pinggang dan arah pukulan ke depan pada saat meluncurkan pukulan
posisi awal tangan menggenggam dan menghadap ke atas dan sewaktu
meluncurkan tangan pelahan-lahan memutar tangan dan menjadi pukulan yang
sempurna.
Sekian dulu, tunggu postingan berikutnya, semoga bermanfaat ...oshhh

